Bali (25/05/2024) - Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 dengan tema "Water of Shared Prosperity". Acara ini menjadi ajang bagi politisi, akademisi, institusi, pemerintah multisektor, industri swasta, dan komunitas masyarakat peduli air dari seluruh dunia untuk berkolaborasi dalam menghadapi permasalahan air. BMKG berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk High Level Panel, Side Event, dan diskusi di Indonesian Pavilion.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo, beserta tim turut hadir dalam rangkaian kegiatan tersebut. Pusat Meteorologi Maritim BMKG, yang menaungi seluruh UPT BMKG Maritim di Indonesia, termasuk BMKG Tanjung Perak, berbagi pengalaman tentang Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) yang memberdayakan nelayan dan masyarakat pesisir dalam memanfaatkan informasi meteorologi maritim. Salah satu kisah inspiratif adalah seorang nelayan yang berhasil menyelamatkan desanya di Kupang dari bencana siklon tropis Seroja berkat pengetahuan yang diperoleh dari SLCN.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, juga menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri di Bali Nusa Dua Convention Center, mewakili Pemerintah Indonesia. Dalam forum ini, BMKG menyoroti tantangan pengelolaan sumber daya air dan komitmen politik para pemangku kebijakan. BMKG menekankan tiga poin utama sebagai solusi: pendirian Centre of Excellence on Water and Climate, fokus pada pengelolaan air yang efektif terutama di daerah rentan, dan pengelolaan danau yang berkelanjutan. Dwikorita menegaskan, "Ini adalah komitmen nyata kami dalam menjaga keberlanjutan danau-danau kita."
(Tim Humas BMKG Tanjung Perak)